Review jujur : skincare Cetaphil vs Garnier face wash

Welcome. Come back again ya di orenjjus. Kali ini orenjjus akan mem versus kan antara Cetaphil dan Garnier face wash. Varian produk yg akan di versus kan adalaaah Cetaphil gentle skin cleanser dan Garnier sakura white pinkish radiance.

Versus pertama. Kandungan.
Nah, berhubung Cetaphil gentle skin cleanser itu Made in nya banyak, ada yg dari US, Canada, dan Germany. Spesifik aja ya, orenjjus ambil review Cetaphil gentle skin cleanser Made in Canada karena yg dipake ya itu hahaa.

Cetaphil :
Purifier water, cetyl alcohol, propylene Glycol, sodium lauril sulfate, steril alcohol, methyl hydroxy benzoate, propyl hidroxybenzoate, dan butyl hidroxybenzoate.

Kandungan dari depan ke belakang menunjukkan kuantitasnya, jadi dilihat dari situ kita tau bahwa air memiliki kuantitas paling banyak dibandingkan komposisi yg lainnya ya. Diasumsikan kalau air adalah pelarut utama dalam produk ya, hmm mungkin bisa dikatakan Cetaphil adalah face wash water based.

Cetyl alcohol. Wah gawat produk mengandung alkohol ya, bikin kulit kering dan sensitif ku bermasalah dong, yaaah. Wait. Tunggu dulu. Jadi cetyl alkohol disini memang tergolong alkohol tapi bukan alkohol yg kalian maksud dengan ethanol. Kenapa? Ethanol memang sifatnya mudah menguap makanya bikin kulit mudah kering, terus efek keringnya itu bikin kulit jadi tambah sensitif kalo ga ditangani segera ya. Bedanya sama cetyl alkohol tuh adalah dia Fatty alkohol artinya alkohol rantai panjang, nah hlo bingung. Kita bakal jelasin di postingan lainnya ya, intinya Fatty alkohol tuh ga mudah menguap, biasanya punya berat molekul yg tinggi jadi  cenderung berperan sebagai emolient (salah satu jenis dari moiturizer), justru melembutkan kulit. Biasanya dihasilkan dari minyak kelapa dan minyak palm dengan rating komedogenik dan iritasi level 2 dalam skala 0 - 5 (incidecoder).

Propilen glikol. Berfungsi sebagai humectant ( humectant menarik air ke kulit supaya lembab, salah satu jenis moisturizer), dan fungsi utamanya sebagai stabilizer supaya produk tidak meleleh pada suhu tinggi dan tidak membeku pada suhu rendah. Propilen glikol biasanya tidak mudah menguap, resiko meracuninya rendah dan tidak mengiritasi.

Sodium lauril sulfate. Sebenarnya kalo mau bahas tentang ini bisa jadi satu postingan ya ditambah pros dan kons nya terhadap pemakaian. Why? Panjang ih mau jelasinya, intinya SLS digunakan untuk produk yg harus segera dibilas agar meminimalkan kontak karena berbahaya dan mengiritasi kulit, tapi jika penggunaanya tidak langsung dibilas akan menjadi berbahaya kalo kandungannya lebih dari 1%. Nah fungsinya sendiri sebagai agen pembersih, semacam di detergen gitu. SLS punya karakter amfilik, yaitu gugus yg polar dan gugus nonpolar, polar atau hidrofilik (si penyuka air jadi bisa menarik air) dan non polar atau lipofilik (si penyuka lemak/minyak jadi bisa menarik lemak/minyak).

Steril alkohol. Dia juga merupakan Fatty alkohol ya. Sifatnya dapat bercampur dengan air - minyak, jadi salah satu fungsinya sebagai stabilizer juga. Selain itu seperti Fatty alkohol dikomponen sebelumnya dia juga berfungsi sebagai emolient.

Metilparaben. Salah satu komponen kontroversial lagi. Wah, mungkin kalian ada yg anti banget ya sama metilparaben ya. Jadi apa itu Paraben? Singkatnya adalah pengawet, agar produk bisa terjaga kualitasnya dan memiliki masa expired yg lama, alias biar engga gampang rusak. Ternyata Paraben biasa juga ditemukan pada tanaman, contohnya anggur, wortel, strawberry untuk melawan jamur dan bakteri sehingga pembusukan tidak terjadi. Nah beberapa ahli menyatakan kalau menggunakan Paraben bisa meningkatkan suhu kulit bila terkena cahaya matahari dibandingkan tanpa Paraben. Dan fakta lainnya juga menyebutkan bahwa Paraben aman digunakan apalagi jika kandungan kecil. Selain itu Paraben ternyata memiliki resiko mengakibatkan iritasi yg kecil lho dan cenderung stabil.

Garnier :
Aqua/water, glycerin, myristic acid, palmitic acid, stearic acid, potassium hydroxide, lauric acid, glyceryl distearate dan glyceryl stearate, kaolin, methylisothiazolinone, peg-14m, salicylic acid, tetrasodium Edta, vaccinum myrtillus extract/vaccinum myrtillus fruit extract, parfum, fragrance.

Duileh banyak banget, kita singkat sesuai key ingredientnya aja ya.

Aqua/water/air adalah pelarut. Komposisi ini juga ada di Cetaphil ya, bedanya menggunakan purified water.

Glycerin. Humectant. Kita bertemu dengan humectant lagi ya, salah satu jenis moisturizer yg mampu menarik air ke kulit. Dia menghidrasi. Glycerin aja gliserol, faktanya memang secara alami sudah ada di kulit kita ya, penggunaannya pada kosmetik berfungsi sebagai humectant, restore barier kulit / memperbaiki barier kulit, dan bagus digunakan untuk pemilik kulit kering.

Myristic acid. Adalah surfaktan atau agen pembersih yg termasuk ke dalam golongan Fatty acid akan tetapi menurut Paula begoun myristic acid  membuat kulit menjadi sedikit kering.

Stearic acid merupakan emolient dan emulsi pencampuran air dan minyak. Komposisi ini juga bermanfaat memberikan efek kesat, hmm mungkin karena dia bisa menarik air dan minyak tadi ya, mungkin.

Lauric acid. Juga merupakan asam lemak di dalam skincare, berfungsi untuk melembabkan. Beberapa penelitian menginformasikan bahwa lauric acid mempunyai potensi menjadi bahan anti jerawat karena adanya bakteri penyebab jerawat di kulit kalian, tapi sayangnya lauric acid bersifat komedogenik. 


Versus kedua. Setelah pemakaian

Cetaphil. Setelah menggunakan cetaphil sebagai face wash (metode bilas dengan air ya dear) selama lebih dari 2 bulan rasanya nyaman di kulit, keluhan kulit kering juga ga ada sih, dan sejauh itu kulit ga aneh aneh sih. Kulit yg abis dicuci muka rasanya itu lembut, awalnya semacam berasa kayak ga cuci muka karena ga ada busanya, tone kulit juga ga naik sih, jadi ya rasanya lembab aja dan ga keset ataupun kering. Masalah yg sering muncul di kulitku adalah kering dan perih setelah cuci muka di area lipatan hidung dan pojok kanan dan kiri mulut, alhamdulillah setelah merutinkan cetaphil keluhan itu berkurang dan perlahan hilang.

Garnier. Penggunaannya baru sekitar dua minggu. Rasanya setelah cuci muka pakai garnier itu keset, kulitku tone up (setelah agak lama dari waktu cuci muka kembali lagi ke normal, hahaa), sejauh ini belum terlihat tanda tanda kekeringan di kulit, tidak terlalu lembab jadi setelah cuci muka langsung ku templok pakai toner hidrasi, muncul jerawat di tempat yg ga pernah ada jerawat (entah hormon atau karena abis pakai sheet mask, tapi jerawat juga ga kempes kempes) dan terakhir baunya wangi.


Versus ketiga. Harga.

Cetaphil 125 mL  : 125.000
Garnier 100 mL   : 29.000
Sumber sociolla.com


So... pilih yg mana? Sesuaikan dengan kebutuhan kulit dan kondisi kulit ya dear, ada yg bilang kalo skincare itu trial and eror. Okay, sampai jumpa di postingan selanjutnya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bio-imaging Mengaplikasikan UCNPs Berbasis Lathanida

Review jujur : Isntree Hyaluronic Acid Water Essence